Setelah Kegagalan Piala Dunia 2026: Patrick Kluivert di Ujung Tanduk, Rapat Exco PSSI Jadi Penentu Nasib

Setelah Kegagalan Piala Dunia 2026: Patrick Kluivert di Ujung Tanduk, Rapat Exco PSSI Jadi Penentu Nasib

JAKARTA – Kegagalan Tim Nasional Indonesia melangkah ke putaran final Piala Dunia 2026 telah menciptakan gelombang kekecewaan publik yang masif, dengan fokus utama tertuju pada kursi pelatih kepala, Patrick Kluivert. Nasib pelatih asal Belanda ini kini akan ditentukan dalam Rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI yang akan digelar dalam waktu dekat.

Baca Juga : Liga Spin Global: Ketika Adrenalin Stadion Pindah ke Gulungan Slot

Meskipun desakan suporter untuk pergantian pelatih begitu kuat setelah Skuad Garuda terhenti di Ronde Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, keputusan akhir harus melalui forum tertinggi PSSI.

Sumardji Memegang Kunci Laporan Evaluasi


Salah satu figur kunci yang akan memaparkan laporan mendalam dalam rapat Exco adalah Sumardji, yang menjabat sebagai anggota Exco sekaligus Manajer Timnas Indonesia. Sumardji, yang telah bertugas sebagai manajer sejak tahun 2023, memiliki pengetahuan komprehensif mengenai perjalanan tim, mulai dari era kepelatihan Shin Tae-yong hingga transisi ke Patrick Kluivert.

“Saya ini punya kewajiban untuk menyampaikan semua laporan perjalanan timnas Indonesia,” ungkap Sumardji, dilansir dari siaran Minggu (12/10/2025).

Laporan yang akan disampaikan Sumardji bukan sekadar rekapitulasi hasil pertandingan, tetapi diharapkan mencakup analisis mendalam mengenai dinamika tim, penerapan taktik, serta kinerja individu para pemain di bawah komando Kluivert. Kehadirannya menjamin bahwa Exco akan mendapatkan data yang rinci dan berimbang, yang sangat penting untuk mengambil keputusan yang berdampak besar.

Sebelumnya, Sumardji sendiri telah mengisyaratkan perlunya evaluasi total, dengan menekankan bahwa pelatih adalah sosok pertama yang harus dipertanggungjawabkan atas kegagalan tim mencapai target ambisius tersebut.

Kontrak Panjang Menghadirkan Dilema Finansial


Salah satu aspek yang paling memberatkan dalam diskusi Exco adalah ikatan kerja Kluivert. Mantan bintang Barcelona itu masih terikat kontrak sebagai pelatih Timnas Indonesia hingga akhir tahun 2027, dengan target utama berikutnya adalah Piala Asia 2027.

Kontrak yang masih panjang ini menciptakan dilema bagi PSSI:

Mempertahankan Kluivert: PSSI akan menjaga kontinuitas program, dan Kluivert berhak memimpin tim di Piala Asia 2027. Namun, langkah ini berpotensi bertentangan dengan tuntutan publik dan risiko mengulang kegagalan yang sama.

Memecat Kluivert: PSSI harus siap menghadapi implikasi finansial yang besar. Pemutusan kontrak sebelum waktunya akan membutuhkan pembayaran kompensasi (pesangon) yang ditaksir mencapai angka fantastis.

Keputusan Exco PSSI harus menimbang keseimbangan antara menjaga disiplin fiskal dan memenuhi ekspektasi performa tim nasional yang semakin tinggi di kancah Asia.

Tujuan Rapat: Bukan Hanya Hukuman, Tapi Pembenahan


Rapat Exco PSSI tidak hanya akan membahas nasib Kluivert, tetapi juga secara umum mengevaluasi arah Timnas Indonesia ke depan. Anggota Exco berharap pertemuan ini akan menjadi momen untuk bertukar pikiran secara konstruktif demi kemajuan sepak bola nasional.

Dengan adanya tekanan publik dan kegagalan yang tidak terhindarkan, PSSI didesak untuk mengambil langkah yang transparan dan berorientasi masa depan, memastikan fondasi timnas benar-benar kokoh, baik dari segi teknis, manajemen, maupun sumber daya manusia.